Sabtu, 13 Oktober 2012

Kisruh PSSI Vs KPSI



Penyelesain Kisruh PSSI Vs KPSI Serahkan Saja kepada FIFA dan AFC!

PSSI adalah Organisasi Sepakbola yang diakui FIFA dan AFC.  Atas dasar pengakuan tersebut maka kompetisi-kompetisi yang dibuat oleh FIFA dan AFC hanya berhak diikuti oleh Timnas yang dibentuk PSSI dan Klub-klub yang bernaung di bawah PSSI. Sudah jelas dan tak dapat digugat lagi.
Pada tahun 2011 FIFA dan AFC melakukan pembenahan kompetisi profesional Indonesia. FIFA, AFC dan PSSI kemudian melakukan verifikasi klub-klub peserta yang akan melakukan kompetisi profesional Indonesia. Kemudian setelah dilakukan verivikasi akhirnya PSSI memutuskan 24 klub yang berhak mengikuti kompetisi profesional tertinggi yang diberi nama IPL.
Keputusan PSSI kemudian ditolak oleh 12 klub dan empat orang anggota komite eksekutif PSSI yang kemudian membentuk kompetisi baru ISL dan KPSI.  Alasan penolakan antara lain karena 1) PSSI menunjuk konsorsium baru pelaksana kompetisi yaitu PT Liga Prima Sportindo, padahal pada era Nurdin Halid kompetisi dikelola oleh PT Liga Indonesia, 2) Jumlah peserta klub kompetisi yang sangat besar yaitu 24 klub yang dinilai akan memberatkan klub saat kompetisi berlangsung nanti apalagi tidak diizinkan lagi menggunakan dana APBD, dan 3) Adanya 6 klub yang langsung masuk Liga tertinggi tanpa pernah mengikuti kompetisi PSSI tahun sebelumnya (Era Nurdin Halid)
Setahun berlalu dengan adanya dualisme kompetisi dan organisasi sepakbola Nasional ini iklim persepakbolaan Nasional menjadi tidak menentu. Pembentukan Timnas untuk mengikuti agenda FIFA dan AFC tidak bisa diikuti oleh seluruh pemain terbaik Indonesia karena mendapat halangan dari Klub ISL dan KPSI,  akibatnya prestasi Timnas tidak mengalami perbaikan.  Namun walau begitu, talenta-talenta muda muncul dan menjadi idola baru sepakbola nasional begitu juga dengan  pengembangan bibit muda dan usia dini persebakbolaan nasional dinilai mengalami kenaikan signifikan.
FIFA dan AFC menaruh perhatian besar terhadap kisruh sepakbola Indonesia tersebut. AFC kemudian melakukan mediasi agar terjadi rekonsiliasi antara PSSI,  ISL dan KPSI yang kemudian disepakati suatu ‘Memorandum of Understanding’ (MoU)  yang salah satu isinya ialah perintah membentuk Panitia Bersama (Joint Committee). JC ini  beranggotakan dari kedua belah pihak yaitu PSSI dan ISL/ KPSI  untuk merancang konsep penyelesaian kekisruhan dan penyatuan sepakbola nasional Indonesia.
Sembari proses penyelesaian berlangsung masing-masing baik PSSI dan ISL/KPSI dilarang untuk mengulirkan kompetisi baru. Mengenai Timnas dan klub yang akan mengikuti agenda FIFA dan AFC masih menjadi hak PSSI yang diakui FIFA dan AFC. Namun yang terjadi dilapangan KPSI juga membuat Timnas dengan menunjuk Opa Riedl sebagai pelatih yang diberi nama The Real Garuda, kemudian mereka juga berencana akan segera mengulir kompetisi ISL baru pada november 2012 dengan alasan PSSI tidak serius menyelesaikan kisruh.
KPSI malah semakin menjadi-jadi dengan mempengaruhi PON Riau dicabang sepakbola. Ketika PSSI menarik perangkat pertandingannya di PON karena panitia PON mengikutsertakan Peserta yang tak diakui PSSI, Tim KPSI langsung menggantikan perangkat pertandingan tersebut.
Bahkan, Menteri Olahraga dan KONI pun latah mengakui KPSI dengan alasan AFC  telah mengakui  KPSI karena diikutkan dalam penandatanganan  MoU penyelesaian kisruh Sepakbola Nasional.  Padahal sudah jelas yang diakui oleh FIFA dan AFC  hanya PSSI sedang ISL/KPSI dalam kasus tersebut sebagai pihak yang diundang dan disertakan oleh Tim AFC untuk penyelesaian kisruh Sepakbola Indonesia.
Apakah FIFA dan AFC akan menghukum Indonesia seperti harapan ISL dan KPSI setelah melakukan supervisi nanti? Entahlah. Kalau sampai itu terjadi maka kita rakyat Indonesia sudah tahu bahwa penyebab sangsi tersebut adalah ISL dan KPSI yang tidak punya itikad baik untuk menyelesaikan konflik dengan cerdas dan mulia. PSSI dalam hal ini sudah melakukan tindakan benar bahkan beritikad baik menyambut saudaranya ISL/KPSI dalam perundingan dan menandatangani MoU.
Sudahlah, daripada pusing-pusing biarlah FIFA dan AFC yang memutuskan. Termasuk Timnas da klub mana nanti yang diakui oleh FIFA dan AFC yang berhak mengikuti agenda mereka!
Salam sepakbola Nasional!
http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/09/09/penyelesain-kisruh-pssi-vs-kpsi-serahkan-saja-kepada-fifa-dan-afc/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar