Sabtu, 01 Desember 2012


Shinkansen
Shinkansen (新幹線, juga sering dipanggil kereta peluru) adalah jalur kereta api cepat Jepang yang dioperasikan oleh empat perusahaan dalam grup Japan Railways.
Shinkansen merupakan sarana utama untuk angkutan antar kota di Jepang, selain pesawat terbang. Kecepatan tertingginya bisa mencapai 300 km/jam.
Nama Shinkansen sering digunakan oleh orang-orang di luar Jepang untuk merujuk kepada kereta apinya, namun kata ini dalam bahasa Jepang sebenarnya merujuk kepada nama jalur kereta api tersebut.

Sejarah
Shinkansen dibuka pada 1 Oktober 1964 untuk menyambut Olimpiade Tokyo. Jalur ini langsung sukses, melayani 100 juta penumpang kurang dari 3 tahun sejak dibuka pada tanggal 13 Juli 1967, dan melayani satu milyar penumpang pada 1976.
Pada mulanya Shinkanshen dari Tokyo ke Shin-Osaka (515,4km) memakan waktu kira-kira 4 jam. Pada 1992, Shinkanshen model baru 'Nazomi' yang dapat menghasilkan kecepatan 270 km/j telah menghasilkan perjalanan yang singkat. Rancangan penggunaan landasan kereta api linear motor car pada abad ke-21 yang akan datang ini diharapkan akan menambah kecepatan Shinkanshen.
Keamanan
Tidak ada daftar kecelakaan yang berakibat fatal dalam pengoperasian Shinkansen sejak sekitar 40 tahun yang lalu. Namun ada beberapa orang terluka dan satu kefatalan dikarenakan pintu yang menjepit penumpang atau barang mereka. Selain itu ada beberapa percobaan bunuh diri oleh penumpang. Karena itu beberapa stasiun telah memasang pagar pelindung. Meskipun begitu tetap saja ada percobaan bunuh diri oleh penumpang yang memanjat pagar pengaman tersebut.
Untuk menghadapi gempa bumi kereta ini dilengkapi dengan sistem pendeteksian yang akan memberhentikan kereta bila gempa bumi terdeteksi. Pada gempa bumi Chuetsu di Oktober 2004 sebuah Shinkansen yang dekat dengan pusat gempa lepas dari relnya, namun tidak ada penumpang yang terluka. Kereta generasi berikutnya, FASTECH 360 akan memiliki sayap rem penahan angin (yang mirip dengan kegunaan telinga) untuk membantu proses pemberhentian bila gempa bumi terdeteksi.
Ketepatan waktu
Pada 2003, JR Central melaporkan jadwal waktu rata-rata Shinkansen tepat dalam 0,1 menit atau 6 detik dari waktu yang telah dijadwalkan. Ini termasuk seluruh kesalahan alami dan manusia dan dihitung dari seluruh 160.000 perjalanan yang dijalani oleh Shinkansen. Rekor sebelumnya dari 1997 dan tercatat 0,3 menit atau 18 detik.
Peta jaringan Shinkansen
Jalur utama adalah:
Dua jalur lebih jauh, dikenal sebagai Mini-Shinkansen (ミニ新幹線), juga beroperasi dengan meningkatkan jalur yang telah ada:
Ada dua sepur standar (standard gauge) yang secara teknis tidak diklasifikasikan sebagai jalur Shinkansen namun dengan pelayanan Shinkansen:
Jalur berikut masih dalam pengembangan:
Kebanyakan jalur Shinkansen yang diusulkan pada saat masa-masa keemasan pada awal tahun 1970-an telah ditunda hingga waktu yang tidak diketahui pasti. Ini termasuk hubungan ke Shikoku oleh proyek jembatan Honshu-Shikoku, sebuah hubungan dari Shinjuku ke Omiya, dan rute yang mencakup seluruh pesisir Laut Jepang Honshu. Namun, hanya jalur Shinkansen Narita yang disingkirkan dari rencana secara resmi.
Teknologi Shinkansen di luar Jepang

Kamis, 29 November 2012


1
SUPERKONDUKTOR
1. Sejarah Superkonduktor
Superkonduktor pertama kali ditemukan oleh seorang fisikawan Belanda,
Heike Kamerlingh Onnes, dari Universitas Leiden pada tahun 1911. Pada
tanggal 10 Juli 1908, Onnes berhasil mencairkan helium dengan cara
mendinginkan hingga 4 K atau  269oC. Kemudian pada tahun 1911, Onnes
mulai mempelajari sifat-sifat listrik dari logam pada suhu yang sangat dingin.
Pada waktu itu telah diketahui bahwa hambatan suatu logam akan turun ketika
didinginkan dibawah suhu ruang, akan tetapi belum ada yang dapat
mengetahui berapa batas bawah hambatan yang dicapai ketika temperatur
logam mendekati 0 K atau nol mutlak. Beberapa ilmuwan pada waktu itu
seperti William Kelvin memperkirakan bahwa elektron yang mengalir dalam
konduktor akan berhenti ketika suhu mencapai nol mutlak. Dilain pihak,
ilmuwan yang lain termasuk Onnes memperkirakan bahwa hambatan akan
menghilang pada keadaan tersebut. Untuk mengetahui yang sebenarnya
terjadi, Onnes kemudian mengalirkan arus pada kawat merkuri yang sangat
murni dan kemudian mengukur hambatannya sambil menurunkan suhunya.
Pada suhu 4,2 K, Onnes mendapatkan hambatannya tiba-tiba menjadi hilang.
Arus mengalir melalui kawat merkuri terus-menerus.
Dengan tidak adanya hambatan, maka arus dapat mengalir tanpa
kehilangan energi. Percobaan Onnes dengan mengalirkan arus pada suatu
kumparan superkonduktor dalam suatu rangkaian tertutup dan kemudian
mencabut sumber arusnya lalu mengukur arusnya satu tahun kemudian
ternyata arus masih tetap mengalir. Fenomena ini kemudian oleh Onnes diberi
nama superkondutivitas. Atas penemuannya itu, Onnes dianugerahi Nobel
Fisika pada tahun 1913.
2. Teori Superkonduktor
2.1. Pengertian Superkonduktor
Superkonduktor merupakan bahan material yang memiliki
hambatan listrik bernilai nol pada suhu yang sangat rendah. Artinya 2
superkonduktor dapat menghantarkan arus walaupun tanpa adanya
sumber tegangan. Karakteristik dari bahan Superkonduktor adalah medan
magnet dalam superkonduktor bernilai nol dan mengalami efek meissner.
Resistivitas suatu bahan bernilai nol jika dibawah suhu kritisnya.
2.2. Sifat Kelistrikan Superkonduktor
Sebelum menjelaskan prinsip superkonduktor, akan lebih baik jika
terlebih dahulu  menjelaskan bagaimana kerja logam konduktor pada
umumnya. Bahan logam tersusun dari kisi-kisi dan basis serta elektron
bebas. Ketika medan listrik diberikan pada bahan, elektron akan
mendapat percepatan. Medan listrik akan menghamburkan elektron ke
segala  arah dan menumbuk atom-atom pada kisi. Hal ini menyebabkan
adanya hambatan listrik pada logam konduktor.
Gambar 2. Keadaan normal Atom Kisi pada logam
Gambar 1. Grafik hubungan antara resistivitas terhadap Suhu3
Pada bahan superkonduktor terjadi juga interaksi antara elektron
dengan inti atom. Namun elektron dapat melewati inti tanpa mengalami
hambatan dari atom kisi. Efek ini dapat dijelaskan oleh Teori BCS.
Ketika elektron melewati kisi, inti yang bermuatan positif menarik
elektron yang bermuatan negatif dan mengakibatkan elektron bergetar.
Jika ada dua buah elektron yang melewati kisi, elektron kedua akan
mendekati elektron pertama karena gaya tarik dari inti atom-atom kisi
lebih besar. Gaya ini melebihi gaya tolak-menolak antar elektron
sehingga kedua elektron bergerak berpasangan.
Pasangan ini disebut  Cooper Pairs. Efek ini dapat dijelaskan
dengan istilah  Phonons.  Ketika elektron pertama pada  Cooper Pairs
melewati inti atom kisi. Elektron yang mendekati inti atom kisi akan
bergetar dan memancarkan  Phonon. Sedangkan elektron lainnya
menyerap  Phonon.  Pertukaran  Phonon ini mengakibatkan gaya tarik
menarik antar elektron. Pasangan elektron ini akan melalu kisi tanpa
gangguan dengan kata lain tanpa hambatan.
2.3. Sifat Kemagnetan Superkonduktor
Sifat lain dari superkonduktor yaitu bersifat diamagnetisme
sempurna. Jika sebuah superkonduktor ditempatkan pada medan magnet,
maka tidak akan ada medan magnet dalam superkonduktor. Hal ini
terjadi karena superkonduktor menghasilkan medan magnet dalam bahan
yang berlawanan arah dengan medan magnet luar yang diberikan. Efek
Gambar 3. Keadaan Superkonduktor  Atom Kisi pada logam4
yang sama dapat diamati jika medan magnet diberikan pada bahan dalam
suhu normal kemudian didinginkan sampai menjadi superkonduktor.
Pada suhu kritis, medan magnet akan ditolak. Efek ini dinamakan Efek
Meissner.

2.. Tipe – tipe Superkonduktor
Berdasarkan  interaksi  dengan  medan  magnetnya,  maka
superkonduktor dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu Superkonduktor Tipe
I dan Superkonduktor Tipe II.
2.7.1. Superkonduktor Tipe I
Superkonduktor tipe I menurut  teori BCS (Bardeen, Cooper, dan
Schrieffer) dijelaskan  dengan  menggunakan  pasangan elektron (yang
sering disebut  pasangan Cooper). Pasangan elektron bergerak sepanjang
terowongan penarik yang dibentuk ion-ion logam yang bermuatan positif.
Gambar 7. Grafik Hambatan terhadap Suhu7
Akibat dari adanya pembentukan pasangan dan tarikan ini arus listrik akan
bergerak dengan merata dan superkonduktivitas akan terjadi.
Superkonduktor yang berkelakuan seperti ini disebut superkonduktor jenis
pertama yang secara fisik ditandai dengan efek Meissner, yakni gejala
penolakan medan magnet luar (asalkan kuat medannya tidak terlalu tinggi)
oleh superkonduktor. Bila kuat medannya melebihi batas kritis, gejala
superkonduktivitasnya akan menghilang. Maka pada superkonduktor tipe I
akan terus – menerus menolak medan magnet yang diberikan hingga
mencapai medan magnet kritis. Kemudian dengan tiba-tiba bahan akan
berubah kembali ke keadaan normal.
2.7.2. Superkonduktor Tipe II
Superkonduktor tipe II ini tidak dapat dijelaskan dengan teori BCS
karena  apabila superkonduktor jenis II ini dijelaskan dengan teori BCS,
efek Meissner nya tidak terjadi. Abrisokov berhasil memformulasikan
teori baru untuk menjelaskan superkonduktor jenis II ini. Ia mendasarkan
teorinya pada kerapatan pasangan elektron yang dinyatakan dalam
parameter keteraturan fungsi gelombang. Abrisokov dapat menunjukkan
bahwa parameter tersebut dapat mendeskripsikan pusaran (vortices) dan
m
Bc Ba
0
Superkonduktor
Konduktor Biasa
Gambar 8. Grafik Magnetisasi terhadap Medan magnet8
bagaimana medan magnet dapat memenetrasi bahan sepanjang
terowongan dalam pusaran-pusaran ini. Lebih lanjut ia pun dengan
secara mendetail dapat memprediksikan jumlah pusaran yang tumbuh
seiring meningkatnya medan magnet. Teori ini merupakan terobosan dan
masih digunakan dalam pengembangan dan analisis superkonduktor dan
magnet.
Superkonduktor tipe II akan menolak medan magnet yang
diberikan. Namun perubahan sifat kemagnetan tidak tiba-tiba tetapi
secara bertahap. Pada suhu kritis, maka bahan akan kembali ke keadaan
semula. Superkonduktor Tipe II memiliki suhu kritis yang lebih tinggi
dari superkonduktor tipe I.
2.8. Kelompok Superkonduktor
Berdasarkan nilai suhu kritisnya, superkonduktor dibagi menjadi dua
kelompok yaitu :
2.8.1. Superkonduktor bersuhu kritis rendah
Superkonduktor jenis ini memiliki suhu kritis lebih kecil dari    
23 K. Superkonduktor jenis ini sudah ditinggalkan karena biaya
yang mahal untuk mendinginkan bahan.
m
Bc Ba
0 Bc1
Bc2
I
II III
I = Superkonduktor Murni
II = Superkonduktor + Logam biasa
III = Logam Biasa
Gambar 9. Grafik Magnetisasi terhadap Medan magnet9
2.8.2. Superkonduktor bersuhu kritis tinggi
Superkonduktor jenis ini memiliki suhu kritis lebih besar dari    
78 K. Superkonduktor jenis ini merupakan bahan yang sedang
dikembangkan sehingga diharapkan memperoleh superkonduktor
pada suhu kamar sehingga lebih ekonomis.
Contoh Superkonduktor bersuhu kritis tinggi adalah sampel bahan
YBa2Cu3O7-x. Bahan ini memiliki struktur kristal orthorombic
( 90 = ߛ = ߚ = ߙ ݊ܽ݀    ܿ ≠ ܾ ≠ ܽ)
2.9. Suhu Pemadaman
Suhu pemadaman merupakan batas suhu untuk merusak sifat
superkonduktor. Artinya pada suhu ini superkonduktor akan rusak
Gambar 10. Struktur Ortorombik10
Pada grafik diatas dapat kita lihat bahwasanya makin tinggi suhu yang
diberikan pada bahan superkonduktor, maka struktur kristal
superkonduktor tidak lagi berbentuk ortorombik. Maka dengan adanya
perubahan struktur kristal superkonduktor, suatu bahan akan kehilangan
sifat superkonduktornya.
Grafik diatas menunjukan hubungan antara suhu kritis dengan suhu
bahan superkonduktor. Jika suhu yang diberikan pada bahan
Sumbu kristal  Å
400 800 T
|⃗|

TC (K)
92 (K)
T (
0
400 800 C)11
superkonduktor makin besar, maka suhu kritis bahan akan mendekati
nilai nol kelvin.
2.10.Sintesis Superkonduktor
a. Sampel YBa2Cu3O7
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat sampel YBa2Cu3O7
adalah Y2O3, BaCO3, CuO. Langkah-langkah sintesis Sampel
YBa2Cu3O7 diantaranya :
1. Persiapan bahan dengan komposisi awal dengan menggunakan
perbandingan molar off-stokiometri.
2. Pencampuran dan penggerusan pertama di dalam mortar agate.
Kalsinasi pada suhu 940
0
C selama 24 jam.
3. Pendinginan pada suhu kamar.
4. Sintering pada suhu 940
0
C.
5. Pendinginan dalam tungku.
b. Sampel BPSCCO-2223
Bahan-bahan yang diperlukan untuk melakukan sintesis bahan
Sampel  BPSCCO-2223 adalah  Bi2O3,  PbO,  SrCO3,
CuO, CaCO3. Langkah-langkah sintesis Superkonduktor Sampel
BPSCCO-2223 terdiri dari :
1. Persiapan bahan dengan komposisi awal dengan menggunakan
perbandingan molar off-stokiometri.
2. Pencampuran dan penggerusan pertama di dalam mortar agate.
Kalsinasi pada suhu 810
0
C selama 20 jam.
3. Penggerusan kedua.
4. Sintering pada suhu 830
0
C.
5. Pendinginan dalam tungku.
Selama proses pembentukan sampel tersebut, sampel akan diujikan
dengan yang diarahkan untuk mengendalikan pewaktuan dari proses
sintering dengan suhu pilihan adalah 830
0
C. Setelah proses sintering
selesai dalam waktu yang berkesesuaian (30 jam, 60 jam, 90 jam),
maka akan diadakan beberapa pengujian karakteristik sampel, yaitu: 12
1. Uji Efek Meissner
2. Uji X-ray Diffraction
3. Pengukuran Suhu Kritis (Tc)
4. Pengukuran Fraksi Volume (FV)
3. Perkembangan Superkonduktor
Perkembangan peningkatan suhu kritis Tc pada superkonduktor
ditunjukkan dalam grafik dibawah ini.
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan dalam suhu
kritis superkonduktor. Pada awalnya suhu kritis superkonduktor itu sangat
rendah yaitu kurang dari 4,2 K untuk logam raksa, tetapi pada perkrmbangan
selanjutnya suhu kritis dari superkonduktor itu meningkat secara perlahan–
lahan hingga mencapai suhu kritis tertinggi pada suhu 138 K untuk
HgBaCaCuO.
Penemuan yang berkaitan dengan superkonduktor terzjadi pada tahun
1933. Walter Meissner dan Robert Ochsenfeld menemukan bahwa suatu
superkonduktor akan menolak medan magnet. Sebagaimana diketahui, apabila
suatu konduktor digerakkan dalam medan magnet, suatu arus induksi akan
mengalir dalam konduktor tersebut. Akan tetapi, dalam superkonduktor arus
yang dihasilkan tepat berlawanan dengan medan tersebut sehingga medan
Gambar 11. Grafik Suhu Kritis terhadap tahun penemuan13
tersebut tidak dapat menembus material superkonduktor tersebut. Hal ini akan
menyebabkan magnet tersebut ditolak. Fenomena ini dikenal dengan istilah
Diamagnetisme dan efek ini kemudian dinamakan Efek Meissner.
Selanjutnya ditemukan juga superkonduktor-superkonduktor lainnya.
Selain merkuri, ternyata beberapa unsur-unsur lainnya juga menunjukkan sifat
superkonduktor dengan harga Tc yang berbeda. Sebagai contoh, karbon
bersifat superkonduktor dengan Tc 15 K. Hal yang ironis adalah logam emas,
tembaga dan perak yang merupakan logam konduktor terbaik bukanlah
superkonduktor.
Pada tahun 1986 Alex Müller and Georg Bednorz, peneliti di
Laboratorium Riset IBM di Rüschlikon, Switzerland berhasil membuat suatu
keramik yang terdiri dari unsur Lanthanum, Barium, Tembaga, dan Oksigen
yang bersifat superkonduktor pada suhu tertinggi pada waktu itu, 30 K.
Penemuan ini menjadi spektakuler karena keramik selama ini dikenal sebagai
isolator. Keramik tidak menghantarkan listrik sama sekali pada suhu ruang.
Penemuan ini membuat keduanya diberi penghargaan hadiah Nobel setahun
kemudian.
Pada bulan Februari 1987, ditemukan suatu keramik yang bersifat
superkonduktor pada suhu 90 K. Penemuan ini menjadi penting karena dengan
demikian dapat digunakan nitrogen cair sebagai pendinginnya. Karena
suhunya cukup tinggi dibandingkan dengan material superkonduktor yang
lain, maka material-material tersebut diberi nama superkonduktor suhu tinggi.
Suhu tertinggi suatu bahan menjadi superkonduktor saat ini adalah 138 K,
yaitu untuk suatu bahan yang memiliki rumus Hg0.8Tl0. 2Ba2Ca2Cu3O8.33.
Bahan Tc (K) Ditemukan
Raksa Hg (α ) 4,2 1911
Timbal Pb 7,2 1913
Niobium nitrida 16,0 1960-an
Niobium-3-timah 18,1 1960-an14
Al0,8Ge0,2Nb3 20,7 1960-an
Niobium germanium 23,2 1973
Lanthanum barium tembaga oksida 28 1985
Yttrium barium tembaga oksida (1-2-3
atau YBCO)
93 1987
Thalium barium kalsium tembaga oksida 125 1987
4. Aplikasi Superkonduktor
Aplikasi Superkonduktor dalam kehidupan diantaranya :
a. Kabel Listrik.
Dengan menggunakan bahan superkonduktor, maka energi listrik tidak
akan mengalami disipasi karena hambatan pada bahan superkonduktor
bernilai nol. Maka penggunaan energi listrik akan semakin hemat.
b. Alat Transportasi
Penggunaan superkonduktor dalam bidang transportasi adalah Kereta
Listrik super cepat yang dikenal dengan sebutan Magnetik Levitation
(MAGLEV).

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195708071982112-WIENDARTUN/9C.SUPERKONDUKTOR.pdf

Senin, 15 Oktober 2012


Peluang Indonesia Menjadi Juara Piala AFF Pertama Kali

Peluang Indonesia untuk bisa menjadi juara di pagelaran Piala Suzuki AFF 2010 untuk pertama kalinya kian tipis mengingat kekalahan 3-0 di leg pertama. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan timnas Indonesia bisa membalikan keadaan. Segalanya bisa terjadi dalam sepak bola. Di dalam lapangan, tim manapun bisa saja bermain buruk meski di laga-laga sebelumnya bermain sangat superior. Bukankah di penyisihan Garuda Merah Putih begitu superiornya saat menerkam Harimau Malaya 5-1 tanpa ampun di Stadion Gelora Bung Karno? Namun di final leg pertama justru Indonesia bermain di bawah performa terbaiknya. Giliran Malaysia yang bermain bagus dan memenangkan pertandingan. Semoga saja Indonesia bermain bagus dan Malaysia bermain buruk besok. Seperti di babak penyisihan itu. Sehingga harapan kita agar Indonesia menjuarai Piala Suzuki AFF 2010 ini benar-benar menggapai kenyataan. amin.
Masih begitu segar teringat di kepala kejadian final Liga Champions tahun 2005 antara Liverpool VS AC Milan. Saat babak pertama, Liverpool kalah 3-0. Rasa-rasanya mustahil untuk bisa memenangkan pertandingan itu bagi Liverpool. Namun, apa yang terjadi kemudian? Liverpool hanya membutuhkan waktu istirahat selama 15 menit dan 45 menit waktu normal untuk membalas. Keajaiban itu datang. The Reds mampu menjebol gawang milan tiga kali. Hingga akhir, skor berubah menjadi 3-3. Perpanjangan waktu habis dan skor tidak berubah. Maka diadakanlah adu penalty untuk mendapatkan sang juara. Dan kita semua pun tahu hasil akhirnya adalah kemenangan untuk Liverpool. Sejarah. Liverpool telah mengukir sejarah dalam sepak bola dunia. Disamping mereka telah merengkuh supremasi tertinggi kedigdayaan sepak bola Eropa, mereka telah mengukir moment yang tak akan pernah dilupakan manusia seumur hidup. Ceritanya akan tetap abadi hingga kapanpun.
Kesempatan untuk mengukir sejarah pun kini hadir di hadapan kita. Para pemain masih memiliki waktu 90 menit untuk mengerjar defisit tiga gol. Empat puluh lima menit lebih banyak ketimbang Liverpool. Indonesia harus membalas tiga gol itu untuk bisa menjadi juara. Ini adalah kesempatan emas untuk bisa menjadi juara kali pertama sejak pagelaran ini diadakan tahun 1996. Kita tak mau hanya menjadi langganan finalis karena memang ini adalah final kita yang ke-empat. Kita bermain dihadapan pendukung sendiri. Para suporter Indonesia yang terkenal akan kefanatikannya terhadap timnas pasti akan mendukung dengan sekuat tenaga. Yakinlah bahwa pemain ke-12 ini akan memberikan spirit yang luar biasa pada garuda untuk menerkam harimau. Biarlah stadion GBK menjadi kuburan yang menakutkan bagi pasukan Malaysia. Indonesia pasti bisa.
Berjuanglah garudaku. Demi Indonesia yang lebih bermartabat di mata dunia.
GARUDA DI DADAKU
GARUDA KEBANGGAANKU
KUYAKIN HARI INI PASTI MENANG

Minggu, 14 Oktober 2012

HOT ISSUE di JEPANG


Teknologi Rumah Hemat Energi
Jepang mengalami masalah kekurangan energi amat berat, setelah terjadinya bencana atom di Fukushima. Kini kesadaran akan rumah hemat energi semakin meningkat.
Sejauh ini, warga Jepang belum menaruh perhatian serius pada pembangunan rumah yang hemat energi. Sejak dua tahun belakangan rumah hemat energi dengan standar Jerman yang disebut rumah passiv mulai diperkenalkan di Jepang.
Kesadaran lingkungan warga Jepang kini semakin meningkat, seiring dengan kenyataan semakin mahal dan rumitnya penyediaan energi. Terutama setelah pembangkitan energi atom yang murah menimbulkan masalah besar, akibat bencana atom di Fukushima, semakin disadari kebutuhan akan rumah yang lebih hemat energi. Rumah-rumah hemat energi model Jerman yang dijuluki rumah passiv, kini mulai menarik perhatian warga Jepang.
Yang disebut rumah passiv adalah bangunan yang temperaturnya tetap optimal baik di musim panas maupun di musim dingin. Prinsip dasarnya adalah manajemen panas, yakni dengan mencegah kehilangan panas dan mengoptimalkan sirkulasinya. Panasnya diperoleh dari alam, biasanya dari sinar matahari yang masuk lewat jendela atau dari radiasi panas penghuni dan peralatan rumah tangga.
Arsitek perempuan dari Jepang, Miwa Mori yang sejak dua tahun terakhir membangun rumah hemat energi model Jerman di Jepang, menjelaskan prinsip dasar rumah passiv. "Prinsipnya, adalah sebanyak mungkin memasukkan energi lewat jendela ke dalam ruangan. Untuk itu diperlukan isolasi panas di dinding, material penyimpan panas, jendela kualitas bagus agar di musim panas juga bersirkulasi udara segar.“
Arsitek Miwa Mori, yang berusia 34 tahun, sekitar 12 tahun lalu mendapat beasiswa dari Dinas Pertukaran Akademik Jerman DAAD untuk melanjutkan pendidikannya di kota Suttgart Jerman, setelah ia menamatkan kuliahnya di Jepang. Saat ini di kota Ishioka, sekitar 100 km dari Tokyo, bersama pengusaha pembangunan perumahan lokal Keiichi Shimada, Mori mewujudkan gagasannya, membangun sebuah rumah passiv model Jerman.
Memang rumah hemat energi semacam itu, memerlukan biaya pembangunan lebih mahal dibanding rumah biasa. Akan tetapi, biayanya kemudian dapat dikompensasi dengan ongkos energi yang 80 persen lebih hemat dan murah. Selain itu iklim di dalam rumah lebih sehat karena dibangun secara ekologis.
Di pintu masuk model rumah passiv di kota Ishioka itu, masih berlaku tradisi Jepang, yakni para pengunjung harus menanggalkan sepatunya. Ketika masuk rumah, pandangan akan tertuju pada ruang terbuka di ruang keluarga di lantai dasar hingga ke lantai pertama. Pengusaha pembangunan perumahan lokal, Shimada, ingin memperoleh keuntungan cukup besar dari pembangunan rumah passiv gaya Jerman ini. Karena itulah, agar pelanggan Jepang mengerti apa rumah hemat energi dengan standar Jerman, ia membangun rumah contoh bersama arsitek Mori.
Di lantai dasar, Shimada membangun satu unit dapur cukup lebar di dinding bagian belakang. Ruangan di depannya dapat digunakan untuk meletakkan meja dapur. Sebuah tangga spiral menghubungkan lantai dasar dengan lantai atas yang dirancang seperti galeri. Di lantai atas terdapat tiga kamar tidur. Bagian dalam rumah nyaris semuanya dibuat dari kayu. Terutama kayu cendana Jepang yang memainkan peranan penting bagi pengusaha Shimada, yang ingin menggunakan material kayu khas dari Jepang untuk membangun rumah hemat neregi. “Ini rumah passiv pertama di dunia yang dibangun menggunakan kayu cendana Jepang,“ papar Miwa Mori.
Miwa Mori mengakui, ketika kuliah jurusan arsitektur di universitas Jepang, ia samasekali tidak pernah mendapat mata kuliah mengenai prinsip penyekat panas dan pembangunan rumah hemat energi. Barulah ketika melanjutkan kuliah di Jerman, Mori menyadari bahwa gagasan rumah hemat energi sudah menyebar luas.
Semasa melanjutkan kuliahnya di Jerman, arsitek ini juga mempelajari norma standar rumah hemat energi yang disebut rumah passiv. Ia juga sekaligus mengembangkan gagasan pembangunan rumah yang ekologis. Di rumah-rumah semacam itu, energi yang berasal dari alam, seperti energi surya serta mekanisme pertukaran udara secara alami, dimanfaatkan secara optimal. Persyaratan lainnya, rumah-rumah itu harus memiliki isolasi panas yang cukup bagus.
Mori mengungkapkan pengalamannya, „Saya harus merancang bagian depan rumah. Tapi tanpa pengetahuan isolasi panas saya tidak bisa bekerja. Kemudian saya mendapat informasinya dan berkenalan dengan prinsip rumah passiv. Sejak saat itu saya berusaha dapat membawa prinsip bagus ini ke Jepang.”
Mori bersama suaminya, yang berasal dari Jerman, kini membuka biro arsitek di Jepang yang terutama memfokuskan diri pada pembangunan rumah hemat energi atau rumah passiv berstandar Jerman. Ia merupakan perintis di bidang pembangunan rumah hemat energi di Jepang. Sejauh ini Mori baru dapat mewujudkan pembangunan dua unit rumah hemat energi di Jepang. Tapi sejumlah proyek lainnya sedang berjalan.
Sejak gempa bumi hebat dan bencana atom dahsyat di Fukushima, yang memicu krisis energi di Jepang, semakin terasa minat warga Jepang akan rumah hemat energi terus bertambah. Banyak warga Jepang yang untuk pertama kalinya berpikir mengenai penghematan energi. Dengan rumah hemat energi berstandar Jerman, kini warga Jepang dapat menghemat energi sekaligus tinggal di rumah yang lebih nyaman.
Silke Ballweg/Agus Setiawan
Editor: Carissa Paramita