Sabtu, 13 Oktober 2012



Indonesia U-22 Vs Malaysia U-22 - Adu Gengsi 2 Negara Serumpun

Pertandingan timnas Indonesia U22 vs Malaysia U22 dalam tajuk SCTV Cup kali ini tidak ada kamus timnas kita harus kalah, karena secara level umur sama, kualitas permainan juga sama, faktor non tehnis yang membuat timnas kita unggul adalah kita main di GBT kandang kita!. Ingat ini kandang macan bukan kandang sembarang kandang kalau macan dilepas beradu sama harimau masih menang macan, melalui goyanngnya yang bisa memanjat tiang sampe tinggi keatas, yuuuk mang digoyang!!, ini bicara bola apa bicara konser dangdut? kembali fokus ke bola hoooooi.
Pertarungan Indonesia vs Malaysia mau dilevel senior atau level yunior tetep pertarungan klasik dua negara yang berasal dari rumpun yang sama dan sudah berlangsung sejak lama, ada aroma gengsi tinggi dan dendam kesumat membara di setiap pertemuan kedua negara ini apapun itu cabang olahraganya.
Pointnya timnas Indonesia boleh saja kalah dari timnas Spanyol U21,tetapi tidak boleh kalah dari timnas Malaysia, itu sama saja dengan mencoret arang dikening kita.
Kalau melihat skuad Aji Santoso saat ini, hampir sebagian besar pemain adalah pemain yang turun di saat kualifikasi piala Asia AFC Cup U22 Riau, berarti kekompakan antara pemain satu sama lain sudah terbentuk dari awal. Sebuah nilai positif dari timnas kita, tinggal bagaimana jajaran pelatih membenahi sektor-sektor yang masih kurang dari segi permainan dan juga menajamkan para pemain depan dalam urusan mencetak gol agar tidak banyak peluang yang terbuang percuma seperti yang terjadi saat kualifikasi piala Asia AFC Cup U22 kemaren.
Secara tehnis mungkin semua pecinta sepakbola tanah air sudah tahu bagaimana tehnik dan skill semua pemain timnas muda kita ini, kalau dari kacamata saya mungkin kekurangannya adalah minim jam terbang tanding dilevel Internasional atau bahkan sama sekali ngga ada, kenapa? Sebab setelah selesainya kualifikasi piala Asia AFC Cup U22 semua pemain dikembalikan keklub masing-masing.
Ini bisa jadi nilai negatif karena pelatih Aji Santoso tidak tahu kondisi terkini kebugaran dan fisik pemain selama libur kompetisi,dikarenakan para pemain dikembalikan keklub begitu kompetisi liga selesai bergulir yang berarti pemain banyak mengganggur.
Pertanyaannya, apakah selama kompetisi liga tidak bergulir,para pemain menjaga kebugaran stamina dan fisik dengan tetap berlatih diklub atau berlatih sendiri, dengan bimbingan dari pelatih fisik sendiri atau dari klub? Kalau standar pemain yang sudah profesional pasti pemain tersebut mau tidak mau harus tetap berlatih untuk menjaga kebugaran fisik mereka, iya toh.
Walau dari hasil dua kali uji coba melawan tim lokal guna memantapkan persiapan dan menyusun kerangka tim, dapat menang dengan skor besar tidak berarti semua pemain dalam kondisi bagus hal ini seperti di ungkapkan oleh pelatih Aji sesaat setelah pertandingan uji coba kedua saat melawan Matador FC, yang saya kutip “meski berhasil meraih kemenangan, anak asuhnya masih memiliki beberapa masalah yang akan dievaluasi pihaknya. Salah satu masalah itu adalah stamina para pemainnya yang sebagian besar baru kembali dari liburan”.(link)
Melihat sepak terjang Malaysia U22 pada kualifikasi Piala Asia AFC Cup yang berlangsung di Myanmar, ada beberapa pemain yang harus diwaspadai oleh para garuda muda kita mereka itu adalah :
Rozaimi Abdul Rahman gelandang muda enerjik yang dimiliki Malaysia mempunyai visi bermain sangat bagus dan juga sebagai jenderal lapangan tengah Malaysia yang brilliant diisamping itu juga dia mempunyai naluri dalam urusan menjebol gawang lawan,hal ini dibuktikan saat kualifikasi piala Asia AFC Cup U22 kemaren dengan torehan 8 gol selama turnamen berlangsung.
Dengan total gol yang telah dicetak oleh Rozaimi 11 gol dari 8 kali penampilannya membela timnas Malaysia U22, sesuatu hal yang tidak boleh dipandang sebelah mata untuk sekelas pemain gelandang.
Benar-benar seorang gelandang yang sangat tajam dan piawai dalam urusan mencetak gol, ibarat kata jika mesin maka Rozaimi ini adalah motor penggerak timnas Malaysia U22 dan juga roh permainan tim Malaysia U22 ini.
Jadi kuncinya kalau mau merusak serta mematikan aliran permainan timnas Malaysia U22, pemain timnas kita harus bisa mematikan segala pergerakan dari Rozaimi ini sejak dilapangan tengah, harus benar dipressure dengan pressing tinggi dan jangan sampai memberikan celah buat dia untuk melepaskan bola atau mendiribble bola memasuki kotak 16 pertahanan timnas kita, tugas berat yang harus dilakukan oleh gelandang bertahan yang mungkin akan diemban oleh Bima Ragil atau Sahroni tergantung dari siapa yang akan dipasang oleh Coach Aji Santoso nanti.
Syahrul Azwari Ibrahim dan Ahmad Hazwan Bakri Dua striker andalan mereka dilini depan juga harus diwaspadai jangan sampai mereka bisa lepas dari kawalan para defender timnas kita kenapa? Karena mereka berdua juga punya insting mencetak gol yang tajam dalam menjebol gawang lawan dengan torehan 4 gol dari mereka berdua dengan masing-masing mencetak 2 gol.
Tugas dua center back timnas kita yaitu Nurmufid dan Agus Nova untuk tidak membiarkan mereka berdua leluasa melewati kotak penalti timnas kita dan berhadapan dengan penjaga gawang, sebuah tugas yang relatif bisa diatasi oleh dua defender kita ini yang bermain bagus saat kualifikasi piala Asia kemaren dengan hanya kebobolan 6 gol dari 4 kali penampilan. Itupun hanya timnas Jepang yang mampu mencetak lebih dari 1 gol. Kalau untuk sekelas level Asia Tenggara mungkin mereka berdua susah untuk dilewati oleh para pemain depan.
Sepertinya Coach Aji sudah menemukan pengganti untuk seorang Andik V yang tidak bermain kali ini karena mengikuti trial dengan salah satu klub MLS Amerika Serikat DC United yaitu pemain PSMS Medan Nico Malau yang kemungkinan akan ditandemkan dengan striker Agung atau bisa juga dipasang sebagai gelandang sayap berpasangan dengan gelandang sayap mungil Hendra Bayauw yang mempunyai akselerasi dan kecepatan yang bagus dalam mengacak-acak daerah pertahanan serta membuat panik para defender timnas Malaysia U22 untuk melakukan kesalahan dikotak penalti mereka, yang bisa dimanfaatkan oleh Agung sebagai striker opportunis dikotak penalti.
Melihat dari statistik dari kedua timnas dua negara serumpun ini dari hasil kualifikasi piala Asia U22 kemaren setidaknya timnas Indonesia bisa unggul dari timnas Malaysia ini.
Jujur kalau bicara level permainan mungkin timnas Indonesia unggul sedikit dari timnas Malaysia ini, tapi kenapa kita selalu kalah dari timnas Malaysia dalam 2-3 tahun terakhir?, kemungkinan karena pemain kita grogi dan kagok sendiri saat melawan timnas Malaysia, seolah ada beban yang terkunci dan tidak bisa terbuka baik itu level senior maupun yunior kalau dalam pertandingan yang bertajuk SCTV Cup ini timnas Indonesia menang, maka kunci itu akan terbuka dan beban berat itu akan terlepas semua.
Prediksi saya timnas Indonesia U22 unggul 2-0 atas Malaysia U22 dengan satu gol dicetak oleh Agung dan satu lagi kalau tidak Nico Malau atau Bayauw dengan asumsi semua pemain dalam kondisi fisik bugar tidak demam panggung serta grogi saat pertandingan nanti.
http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/09/07/indonesia-u-22-vs-malaysia-u-22-adu-gengsi-2-negara-serumpun/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar