Indonesia U-22 Vs Malaysia U-22 -
Adu Gengsi 2 Negara Serumpun
Pertandingan timnas Indonesia U22 vs
Malaysia U22 dalam tajuk SCTV Cup kali ini tidak ada kamus timnas kita harus
kalah, karena secara level umur sama, kualitas permainan juga sama, faktor non
tehnis yang membuat timnas kita unggul adalah kita main di GBT kandang kita!. Ingat ini kandang macan bukan kandang sembarang kandang
kalau macan dilepas beradu sama harimau masih menang macan, melalui goyanngnya
yang bisa memanjat tiang sampe tinggi keatas, yuuuk mang digoyang!!, ini bicara
bola apa bicara konser dangdut? kembali fokus ke bola hoooooi.
Pertarungan Indonesia vs Malaysia mau dilevel senior atau
level yunior tetep pertarungan klasik dua negara yang berasal dari rumpun yang
sama dan sudah berlangsung sejak lama, ada aroma gengsi tinggi dan dendam
kesumat membara di setiap pertemuan kedua negara ini apapun itu cabang
olahraganya.
Pointnya timnas Indonesia boleh saja kalah dari timnas
Spanyol U21,tetapi tidak boleh kalah dari timnas Malaysia, itu sama saja dengan
mencoret arang dikening kita.
Kalau melihat skuad Aji Santoso saat
ini, hampir sebagian besar pemain adalah pemain yang turun di saat kualifikasi
piala Asia AFC Cup U22 Riau, berarti kekompakan antara pemain satu sama lain
sudah terbentuk dari awal. Sebuah
nilai positif dari timnas kita, tinggal bagaimana jajaran pelatih membenahi
sektor-sektor yang masih kurang dari segi permainan dan juga menajamkan para
pemain depan dalam urusan mencetak gol agar tidak banyak peluang yang terbuang
percuma seperti yang terjadi saat kualifikasi piala Asia AFC Cup U22 kemaren.
Secara tehnis mungkin semua pecinta
sepakbola tanah air sudah tahu bagaimana tehnik dan skill semua pemain timnas
muda kita ini, kalau dari kacamata saya mungkin kekurangannya adalah minim jam
terbang tanding dilevel Internasional atau bahkan sama sekali ngga ada, kenapa?
Sebab setelah selesainya kualifikasi
piala Asia AFC Cup U22 semua pemain dikembalikan keklub masing-masing.
Ini bisa jadi nilai negatif karena
pelatih Aji Santoso tidak tahu kondisi terkini kebugaran dan fisik pemain
selama libur kompetisi,dikarenakan para pemain dikembalikan keklub begitu
kompetisi liga selesai bergulir yang berarti pemain banyak mengganggur.
Pertanyaannya, apakah selama kompetisi
liga tidak bergulir,para pemain menjaga kebugaran stamina dan fisik dengan
tetap berlatih diklub atau berlatih sendiri, dengan bimbingan dari pelatih
fisik sendiri atau dari klub? Kalau
standar pemain yang sudah profesional pasti pemain tersebut mau tidak mau harus
tetap berlatih untuk menjaga kebugaran fisik mereka, iya toh.
Walau dari hasil dua kali uji coba
melawan tim lokal guna memantapkan persiapan dan menyusun kerangka tim, dapat
menang dengan skor besar tidak berarti semua pemain dalam kondisi bagus hal ini
seperti di ungkapkan oleh pelatih Aji sesaat setelah pertandingan uji coba
kedua saat melawan Matador FC, yang saya kutip “meski berhasil meraih
kemenangan, anak asuhnya masih memiliki beberapa masalah yang akan dievaluasi
pihaknya. Salah satu masalah itu adalah
stamina para pemainnya yang sebagian besar baru kembali dari liburan”.(link)
Melihat sepak terjang Malaysia U22 pada
kualifikasi Piala Asia AFC Cup yang berlangsung di Myanmar, ada beberapa pemain
yang harus diwaspadai oleh para garuda muda kita mereka itu adalah :
Rozaimi Abdul Rahman
gelandang muda enerjik yang dimiliki Malaysia mempunyai visi bermain sangat
bagus dan juga sebagai jenderal lapangan tengah Malaysia yang brilliant
diisamping itu juga dia mempunyai naluri dalam urusan menjebol gawang lawan,hal
ini dibuktikan saat kualifikasi piala Asia AFC Cup U22 kemaren dengan torehan 8
gol selama turnamen berlangsung.
Dengan total gol yang telah dicetak oleh Rozaimi 11
gol dari 8 kali penampilannya membela timnas Malaysia U22, sesuatu hal yang
tidak boleh dipandang sebelah mata untuk sekelas pemain gelandang.
Benar-benar seorang gelandang yang sangat tajam dan piawai
dalam urusan mencetak gol, ibarat kata jika mesin maka Rozaimi ini
adalah motor penggerak timnas Malaysia U22 dan juga roh permainan tim Malaysia
U22 ini.
Jadi kuncinya kalau mau merusak serta mematikan aliran
permainan timnas Malaysia U22, pemain timnas kita harus bisa mematikan segala
pergerakan dari Rozaimi ini sejak dilapangan tengah, harus benar dipressure
dengan pressing tinggi dan jangan sampai memberikan celah buat dia untuk
melepaskan bola atau mendiribble bola memasuki kotak 16 pertahanan timnas kita,
tugas berat yang harus dilakukan oleh gelandang bertahan yang mungkin akan
diemban oleh Bima Ragil atau Sahroni tergantung dari siapa yang akan dipasang
oleh Coach Aji Santoso nanti.
Syahrul Azwari Ibrahim
dan Ahmad Hazwan Bakri Dua striker andalan mereka dilini depan juga
harus diwaspadai jangan sampai mereka bisa lepas dari kawalan para defender
timnas kita kenapa? Karena mereka berdua juga punya insting mencetak gol yang
tajam dalam menjebol gawang lawan dengan torehan 4 gol dari mereka berdua
dengan masing-masing mencetak 2 gol.
Tugas dua center back timnas kita yaitu Nurmufid dan Agus
Nova untuk tidak membiarkan mereka berdua leluasa melewati kotak penalti
timnas kita dan berhadapan dengan penjaga gawang, sebuah tugas yang relatif
bisa diatasi oleh dua defender kita ini yang bermain bagus saat kualifikasi
piala Asia kemaren dengan hanya kebobolan 6 gol dari 4 kali penampilan. Itupun
hanya timnas Jepang yang mampu mencetak lebih dari 1 gol. Kalau untuk sekelas
level Asia Tenggara mungkin mereka berdua susah untuk dilewati oleh para pemain
depan.
Sepertinya Coach Aji sudah menemukan pengganti untuk seorang
Andik V yang tidak bermain kali ini karena mengikuti trial dengan salah
satu klub MLS Amerika Serikat DC United yaitu pemain PSMS Medan Nico
Malau yang kemungkinan akan ditandemkan dengan striker Agung atau
bisa juga dipasang sebagai gelandang sayap berpasangan dengan gelandang sayap
mungil Hendra Bayauw yang mempunyai akselerasi dan kecepatan yang bagus
dalam mengacak-acak daerah pertahanan serta membuat panik para defender timnas
Malaysia U22 untuk melakukan kesalahan dikotak penalti mereka, yang bisa
dimanfaatkan oleh Agung sebagai striker opportunis dikotak penalti.
Melihat dari statistik dari kedua timnas dua negara serumpun
ini dari hasil kualifikasi piala Asia U22 kemaren setidaknya timnas Indonesia
bisa unggul dari timnas Malaysia ini.
Jujur kalau bicara level permainan
mungkin timnas Indonesia unggul sedikit dari timnas Malaysia ini, tapi kenapa
kita selalu kalah dari timnas Malaysia dalam 2-3 tahun terakhir?, kemungkinan
karena pemain kita grogi dan kagok sendiri saat melawan timnas Malaysia, seolah
ada beban yang terkunci dan tidak bisa terbuka baik itu level senior maupun
yunior kalau dalam pertandingan yang bertajuk SCTV Cup ini timnas Indonesia
menang, maka kunci itu akan terbuka dan beban berat itu akan terlepas semua.
Prediksi saya timnas Indonesia U22
unggul 2-0 atas Malaysia U22 dengan satu gol dicetak oleh Agung dan satu
lagi kalau tidak Nico Malau atau Bayauw dengan asumsi semua
pemain dalam kondisi fisik bugar tidak demam panggung serta grogi saat
pertandingan nanti.
http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/09/07/indonesia-u-22-vs-malaysia-u-22-adu-gengsi-2-negara-serumpun/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar