Senin, 15 Oktober 2012


Peluang Indonesia Menjadi Juara Piala AFF Pertama Kali

Peluang Indonesia untuk bisa menjadi juara di pagelaran Piala Suzuki AFF 2010 untuk pertama kalinya kian tipis mengingat kekalahan 3-0 di leg pertama. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan timnas Indonesia bisa membalikan keadaan. Segalanya bisa terjadi dalam sepak bola. Di dalam lapangan, tim manapun bisa saja bermain buruk meski di laga-laga sebelumnya bermain sangat superior. Bukankah di penyisihan Garuda Merah Putih begitu superiornya saat menerkam Harimau Malaya 5-1 tanpa ampun di Stadion Gelora Bung Karno? Namun di final leg pertama justru Indonesia bermain di bawah performa terbaiknya. Giliran Malaysia yang bermain bagus dan memenangkan pertandingan. Semoga saja Indonesia bermain bagus dan Malaysia bermain buruk besok. Seperti di babak penyisihan itu. Sehingga harapan kita agar Indonesia menjuarai Piala Suzuki AFF 2010 ini benar-benar menggapai kenyataan. amin.
Masih begitu segar teringat di kepala kejadian final Liga Champions tahun 2005 antara Liverpool VS AC Milan. Saat babak pertama, Liverpool kalah 3-0. Rasa-rasanya mustahil untuk bisa memenangkan pertandingan itu bagi Liverpool. Namun, apa yang terjadi kemudian? Liverpool hanya membutuhkan waktu istirahat selama 15 menit dan 45 menit waktu normal untuk membalas. Keajaiban itu datang. The Reds mampu menjebol gawang milan tiga kali. Hingga akhir, skor berubah menjadi 3-3. Perpanjangan waktu habis dan skor tidak berubah. Maka diadakanlah adu penalty untuk mendapatkan sang juara. Dan kita semua pun tahu hasil akhirnya adalah kemenangan untuk Liverpool. Sejarah. Liverpool telah mengukir sejarah dalam sepak bola dunia. Disamping mereka telah merengkuh supremasi tertinggi kedigdayaan sepak bola Eropa, mereka telah mengukir moment yang tak akan pernah dilupakan manusia seumur hidup. Ceritanya akan tetap abadi hingga kapanpun.
Kesempatan untuk mengukir sejarah pun kini hadir di hadapan kita. Para pemain masih memiliki waktu 90 menit untuk mengerjar defisit tiga gol. Empat puluh lima menit lebih banyak ketimbang Liverpool. Indonesia harus membalas tiga gol itu untuk bisa menjadi juara. Ini adalah kesempatan emas untuk bisa menjadi juara kali pertama sejak pagelaran ini diadakan tahun 1996. Kita tak mau hanya menjadi langganan finalis karena memang ini adalah final kita yang ke-empat. Kita bermain dihadapan pendukung sendiri. Para suporter Indonesia yang terkenal akan kefanatikannya terhadap timnas pasti akan mendukung dengan sekuat tenaga. Yakinlah bahwa pemain ke-12 ini akan memberikan spirit yang luar biasa pada garuda untuk menerkam harimau. Biarlah stadion GBK menjadi kuburan yang menakutkan bagi pasukan Malaysia. Indonesia pasti bisa.
Berjuanglah garudaku. Demi Indonesia yang lebih bermartabat di mata dunia.
GARUDA DI DADAKU
GARUDA KEBANGGAANKU
KUYAKIN HARI INI PASTI MENANG

Minggu, 14 Oktober 2012

HOT ISSUE di JEPANG


Teknologi Rumah Hemat Energi
Jepang mengalami masalah kekurangan energi amat berat, setelah terjadinya bencana atom di Fukushima. Kini kesadaran akan rumah hemat energi semakin meningkat.
Sejauh ini, warga Jepang belum menaruh perhatian serius pada pembangunan rumah yang hemat energi. Sejak dua tahun belakangan rumah hemat energi dengan standar Jerman yang disebut rumah passiv mulai diperkenalkan di Jepang.
Kesadaran lingkungan warga Jepang kini semakin meningkat, seiring dengan kenyataan semakin mahal dan rumitnya penyediaan energi. Terutama setelah pembangkitan energi atom yang murah menimbulkan masalah besar, akibat bencana atom di Fukushima, semakin disadari kebutuhan akan rumah yang lebih hemat energi. Rumah-rumah hemat energi model Jerman yang dijuluki rumah passiv, kini mulai menarik perhatian warga Jepang.
Yang disebut rumah passiv adalah bangunan yang temperaturnya tetap optimal baik di musim panas maupun di musim dingin. Prinsip dasarnya adalah manajemen panas, yakni dengan mencegah kehilangan panas dan mengoptimalkan sirkulasinya. Panasnya diperoleh dari alam, biasanya dari sinar matahari yang masuk lewat jendela atau dari radiasi panas penghuni dan peralatan rumah tangga.
Arsitek perempuan dari Jepang, Miwa Mori yang sejak dua tahun terakhir membangun rumah hemat energi model Jerman di Jepang, menjelaskan prinsip dasar rumah passiv. "Prinsipnya, adalah sebanyak mungkin memasukkan energi lewat jendela ke dalam ruangan. Untuk itu diperlukan isolasi panas di dinding, material penyimpan panas, jendela kualitas bagus agar di musim panas juga bersirkulasi udara segar.“
Arsitek Miwa Mori, yang berusia 34 tahun, sekitar 12 tahun lalu mendapat beasiswa dari Dinas Pertukaran Akademik Jerman DAAD untuk melanjutkan pendidikannya di kota Suttgart Jerman, setelah ia menamatkan kuliahnya di Jepang. Saat ini di kota Ishioka, sekitar 100 km dari Tokyo, bersama pengusaha pembangunan perumahan lokal Keiichi Shimada, Mori mewujudkan gagasannya, membangun sebuah rumah passiv model Jerman.
Memang rumah hemat energi semacam itu, memerlukan biaya pembangunan lebih mahal dibanding rumah biasa. Akan tetapi, biayanya kemudian dapat dikompensasi dengan ongkos energi yang 80 persen lebih hemat dan murah. Selain itu iklim di dalam rumah lebih sehat karena dibangun secara ekologis.
Di pintu masuk model rumah passiv di kota Ishioka itu, masih berlaku tradisi Jepang, yakni para pengunjung harus menanggalkan sepatunya. Ketika masuk rumah, pandangan akan tertuju pada ruang terbuka di ruang keluarga di lantai dasar hingga ke lantai pertama. Pengusaha pembangunan perumahan lokal, Shimada, ingin memperoleh keuntungan cukup besar dari pembangunan rumah passiv gaya Jerman ini. Karena itulah, agar pelanggan Jepang mengerti apa rumah hemat energi dengan standar Jerman, ia membangun rumah contoh bersama arsitek Mori.
Di lantai dasar, Shimada membangun satu unit dapur cukup lebar di dinding bagian belakang. Ruangan di depannya dapat digunakan untuk meletakkan meja dapur. Sebuah tangga spiral menghubungkan lantai dasar dengan lantai atas yang dirancang seperti galeri. Di lantai atas terdapat tiga kamar tidur. Bagian dalam rumah nyaris semuanya dibuat dari kayu. Terutama kayu cendana Jepang yang memainkan peranan penting bagi pengusaha Shimada, yang ingin menggunakan material kayu khas dari Jepang untuk membangun rumah hemat neregi. “Ini rumah passiv pertama di dunia yang dibangun menggunakan kayu cendana Jepang,“ papar Miwa Mori.
Miwa Mori mengakui, ketika kuliah jurusan arsitektur di universitas Jepang, ia samasekali tidak pernah mendapat mata kuliah mengenai prinsip penyekat panas dan pembangunan rumah hemat energi. Barulah ketika melanjutkan kuliah di Jerman, Mori menyadari bahwa gagasan rumah hemat energi sudah menyebar luas.
Semasa melanjutkan kuliahnya di Jerman, arsitek ini juga mempelajari norma standar rumah hemat energi yang disebut rumah passiv. Ia juga sekaligus mengembangkan gagasan pembangunan rumah yang ekologis. Di rumah-rumah semacam itu, energi yang berasal dari alam, seperti energi surya serta mekanisme pertukaran udara secara alami, dimanfaatkan secara optimal. Persyaratan lainnya, rumah-rumah itu harus memiliki isolasi panas yang cukup bagus.
Mori mengungkapkan pengalamannya, „Saya harus merancang bagian depan rumah. Tapi tanpa pengetahuan isolasi panas saya tidak bisa bekerja. Kemudian saya mendapat informasinya dan berkenalan dengan prinsip rumah passiv. Sejak saat itu saya berusaha dapat membawa prinsip bagus ini ke Jepang.”
Mori bersama suaminya, yang berasal dari Jerman, kini membuka biro arsitek di Jepang yang terutama memfokuskan diri pada pembangunan rumah hemat energi atau rumah passiv berstandar Jerman. Ia merupakan perintis di bidang pembangunan rumah hemat energi di Jepang. Sejauh ini Mori baru dapat mewujudkan pembangunan dua unit rumah hemat energi di Jepang. Tapi sejumlah proyek lainnya sedang berjalan.
Sejak gempa bumi hebat dan bencana atom dahsyat di Fukushima, yang memicu krisis energi di Jepang, semakin terasa minat warga Jepang akan rumah hemat energi terus bertambah. Banyak warga Jepang yang untuk pertama kalinya berpikir mengenai penghematan energi. Dengan rumah hemat energi berstandar Jerman, kini warga Jepang dapat menghemat energi sekaligus tinggal di rumah yang lebih nyaman.
Silke Ballweg/Agus Setiawan
Editor: Carissa Paramita

RESUME BUKU BERJUTA RASANYA

LOVE Ver 7.0 dan MARRIED Ver 9.0

Pada bagian ini menceritakan tentang kisah seorang manusia bernama Jun yang berkunjung ke sebuah kota yang sangat maju baik dibidang teknologi maupun sosial. Kota itu sangat maju teknologinya bahkan teknologi-teknologi yang belum ada dijaman sekarang (kehidupan nyata). Misalnya teknologi mobil terbang, rumah apung, lampu tenaga udara, pil anti lapar, suntikan seribu penyakit dan lain sebagainya yang dianggap sulit di dunia tetapi di kota itu ada.
Tetapi dibalik kemajuan teknologi, ada masalah yang sangat penting disana yaitu kecilnya angka pernikahan. Apabila angka pernikahan kecil maka angka kelahiran juga kecil dan apabila itu terjadi maka akan timbul suatu pertanyaan, siapakah yang akan melanjutkan atau mewarisi kemajuan teknologi yang dimiliki oleh kota itu. Masalah dari kecilnya angka pernikahan ini yaitu adalah terlalu sibuknya para pemuda yang ada di kota itu sehingga tidak memiliki waktu untuk pacaran dan bahkan melangsungkan pernikahan. Para pemuda lebih memilih bekerja keras daripada berpacaran. Bagi suatu kota yang sangat maju tersebut hal itu adalah suatu masalah apabila tidak ada penerus dimasa yang akan datang. Oleh sebab itu para tertua berpikir keras dan melakukan berbagai penelitian untuk menemukan kunci dari permasalahan itu.
Akhirnya ditemukanlah jawaban dari masalah itu yaitu menggunakan software yang bernama LOVE versi 7.0. software ini sistemnya seperti game-game virtual biasa. Software ini dapat membantu para pemuda di kota itu untuk berpacaran. Jadi pemuda tersebut hanya memasukan identitas dan ciri-cirinya serta sifatnya dan tipe pendamping yang diinginkan. Setelah semua persyaratan sudah diinput ke software tersebut maka dunia virtual itu akan menjalankan kehidupan sama persis dengan kehidupan yang ada di dunia nyata.
Setelah permainan tersebut mencapai level 9 maka sang pemuda tersebut dapat melakukan pertemuan dengan pendaping yang ia suka pada permainan tersebut. Bahkan sang pemuda itu dapat melihat semua kegiatan yang dilakukan oleh dirinya yang ada di dunia virtual tersebut. Tetapi setelah berlangsung kira-kira 6 bulan lamanya, timbul permasalahan baru yaitu pernikahan. Para pemuda itu merasa tidak memiliki waktu untuk melakukan pernikahan dikarenakn kesibukan yang ia miliki di kehidupan nyata.
Masalah itu mulai diteliti lagi oleh para tertua untuk menemukan jawabanya. Dan akhirnya sekitar beberapa lama para tertua menemukan jawabannya dan disusunlah sebuah software yang bernama MARRIED versi 9.0. software ini sistemnya sama dengan LOVE versi 7.0 hanya saja software ini bukan melakukan pacaran tetapi melakukan resepsi pernikahan. Mulai dari ruang pernikahan, resepsinya, susunan acaranya bahkan waktu bulan madu serta sampai memiliki rumah kecil pun dirancang sedemikian rupa hingga menyerupai kehidupan nyata.
Dan akhirnya system cintanometer yang dulu dipakai sebelum software LOVE ver 7.0 dan MARRIED ver 9.0 telah digantikan. Sekarang kehidupan di kota itu telah sangat mudah bahkan mereka telah mengembangkan system bayi tebung bayi-bayi dapat diproduksi seperti makanan dan setelah bayi-bayi itu lahir, mereka langsung diasuh dengan system adopsi yang sangat maju.
Pada suatu ketika tertua mengadakan suatu acara di kota tersebut. Saya (Jun) datang ke sana dengan maksud untuk mencari pasangan hidup. Ketika berkenalan saya baru tau di kota tersebut telah menggunakan system yang sangat canggih dalam hal percintaan. Saya (Jun) merasa menjadi orang yang sangat bodoh dan ketinggalan jaman di kota itu. Tetapi saya merasa kasihan kepada mereka karena tidak dapat atau bahkan tidak pernah mersakan keindahan dari sakit hati dan jatuh cinta. Karena sakit hati walau sangat menyedihkan tetapi itu adalah suatu bukti bahwa kita itu manusia yang memiliki hati dan perasaan.
“Lebih baik sakit hari sejuta kali, dikhianati berates juta kali atau ditinggalkan bermiliar-miliar kali oleh pasangan daripada mengalami kehidupan cinta seperti mereka”(JUN)

Sabtu, 13 Oktober 2012

SAFE FOR KPK



The storm hit the KPK is still tight. After almost receded with the news there will be a revision of the law discourse Commission, this time the headquarters of the Commission visited a number of police members that he would arrest the Commissioner Novel Baswedan, an investigator in KPK.
He called engage in abuse cases that led to a prisoner in 2004 during duty in Bengkulu Police jurisdiction. The reaction of the public is not held lagi.Tanpa commandeered, the various elements gave the statement in front of the KPK and the police flatly refused attitude which seems to have another agenda SIM simulator related cases being handled by the KPK.
The attitude of the police is not to smear the face or lopsided policies to marginalize the police, but it is a form of spontaneous movement on the rise swelter effort "criminalization" of the Commission. The attitude of the police is read by the public as a form of arrogance that law enforcement agencies are still not able to receive legal process knight that must be followed a general in the ranks of the institution.
Be no advantage whatsoever for the police to remain adamant run attitude "plug body" of this kind. We will always stand in the front line with the Police if any kind of assertiveness is also applied to a number of cases involving a number of members indicated police officers. Breakthrough to clean up the property audit starting helm Police will surely provide a tremendous effect on public confidence that the police had "memantaskan self" as the law enforcement net of corrupt practices.